Struktur Bathin dan Struktur Fisik pada Puisi
Rabu, 15 Maret 2017
Add Comment
Puisi menjadi ruang ekspresi dalam berimajinasi bagi para pengarangnya. Tak mudah untuk membuat satu judul puisi saja. Puisi terkadang tidak dimengerti yang awwam. Padahal bisa jadi, puisi bagi pengarangnya puisi yang dibuat itu kaya makna penuh arti.
Dalam puisi, ada beberapa struktur yang harus dipenuhi dalam menulis puisi. Yaitu, struktur Bathin dan Fisik. Untuk penjelasannya, saya kutip dari blog DosenBahasa.com:
Pada penciptaannya, puisi mewakili pemikiran pengarang yang dimaksudkan untuk media penyampaian pesan kepada pembacanya. Oleh sebab itu, sebuah penilaian terhadap puisi memenuhi dua fungsi struktural yaitu struktur batin dan struktur puisi. Penjelasan kedua struktur yang terdapat dalam puisi tersebut akan diuraikan pada materi berikut.
a. Tema atau Makna
Dalam penciptaannya puisi menggunakan bahasa sebagai media penyampaian pesan kepada pembaca. Hal tersebut pada akhirnya memunculkan pentingnya tema atau makna awal dari pembuatan puisi tersebut. Puisi harus memiliki tema serta makna yang dapat dilihat pembaca meski bersifat abstrak.
b. Nada
Nada pada struktur ini adalah sikap penyair saat memberikan intonasi pada puisi karyanya, dengan maksud memperindah pembacaan puisi.
c. Rasa
Rasa merupakan hal yang penting pada penciptaan puisi. Rasa dalam hal ini adalah sikap penyair dalam merespon segala peristiwa yang kemudian mengilhami dirinya untuk menciptakan puisi.
d. Amanat
Amanat adalah hal yang wajib terkandung dalam setiap puisi. Puisi sebagai karya tidak hanya bersifat menghibur, melainkan juga media penyampaian nasihat bagi pembacanya.
a. Rima
Rima atau irama adalah perulangan bunyi yang dinilai cukup penting dalam puisi karena dengan adanya rima, puisi dapat terdengar berirama indah saat dibaca.
b. Imajinasi
Imajinasi yang disampaikan lewat puisi berfungsi untuk mengajak pembaca turut merasakan dengan pengalaman indera mereka sehingga apa yang ditulis pengarang tergambar secara nyata di benak pembaca.
c. Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam puisi diperlukan untuk memberikan gambaran konotasi kepada pembaca, memunculkan khayalan kepada pembaca yang nantinya memudahkan mereka untuk memahami makna yang tersimpan dalam puisi tersebut.
d. Diksi
Pilihan kata diperlukan oleh penyair agar segala pesan dapat disampaikan secara tepat kepada pembacanya. Beberapa awam bisa jadi kurang mengerti jika penyair menggunakan kata yang tidak konkret sehingga terkadang diperlukan pemaknaan atau penjelasan kembali pada bait berikutnya untuk memudahkan pembaca.
e. Tipografi
Tipografi adalah aturan teknis pada baris, bait yang tidak seluruhnya dipenuhi dengan kata-kata. Hal ini dapat memunculkan pemaknaan baru pada puisi tersebut khususnya bagi puisi kontemporer.
Demikian yang bisa dibagikan mengenai Struktur Bathin dan Struktur Fisik pada Puisi. Karena ini unsur yang sangat penting bagi para penikmat dan pengarang puisi.
Dalam puisi, ada beberapa struktur yang harus dipenuhi dalam menulis puisi. Yaitu, struktur Bathin dan Fisik. Untuk penjelasannya, saya kutip dari blog DosenBahasa.com:
Struktur Batin dan Struktur Fisik Puisi
Pada penciptaannya, puisi mewakili pemikiran pengarang yang dimaksudkan untuk media penyampaian pesan kepada pembacanya. Oleh sebab itu, sebuah penilaian terhadap puisi memenuhi dua fungsi struktural yaitu struktur batin dan struktur puisi. Penjelasan kedua struktur yang terdapat dalam puisi tersebut akan diuraikan pada materi berikut.
1. Struktur Batin pada Puisi
a. Tema atau Makna
Dalam penciptaannya puisi menggunakan bahasa sebagai media penyampaian pesan kepada pembaca. Hal tersebut pada akhirnya memunculkan pentingnya tema atau makna awal dari pembuatan puisi tersebut. Puisi harus memiliki tema serta makna yang dapat dilihat pembaca meski bersifat abstrak.
b. Nada
Nada pada struktur ini adalah sikap penyair saat memberikan intonasi pada puisi karyanya, dengan maksud memperindah pembacaan puisi.
c. Rasa
Rasa merupakan hal yang penting pada penciptaan puisi. Rasa dalam hal ini adalah sikap penyair dalam merespon segala peristiwa yang kemudian mengilhami dirinya untuk menciptakan puisi.
d. Amanat
Amanat adalah hal yang wajib terkandung dalam setiap puisi. Puisi sebagai karya tidak hanya bersifat menghibur, melainkan juga media penyampaian nasihat bagi pembacanya.
2. Struktur Fisik pada Puisi
a. Rima
Rima atau irama adalah perulangan bunyi yang dinilai cukup penting dalam puisi karena dengan adanya rima, puisi dapat terdengar berirama indah saat dibaca.
b. Imajinasi
Imajinasi yang disampaikan lewat puisi berfungsi untuk mengajak pembaca turut merasakan dengan pengalaman indera mereka sehingga apa yang ditulis pengarang tergambar secara nyata di benak pembaca.
c. Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam puisi diperlukan untuk memberikan gambaran konotasi kepada pembaca, memunculkan khayalan kepada pembaca yang nantinya memudahkan mereka untuk memahami makna yang tersimpan dalam puisi tersebut.
d. Diksi
Pilihan kata diperlukan oleh penyair agar segala pesan dapat disampaikan secara tepat kepada pembacanya. Beberapa awam bisa jadi kurang mengerti jika penyair menggunakan kata yang tidak konkret sehingga terkadang diperlukan pemaknaan atau penjelasan kembali pada bait berikutnya untuk memudahkan pembaca.
e. Tipografi
Tipografi adalah aturan teknis pada baris, bait yang tidak seluruhnya dipenuhi dengan kata-kata. Hal ini dapat memunculkan pemaknaan baru pada puisi tersebut khususnya bagi puisi kontemporer.
Demikian yang bisa dibagikan mengenai Struktur Bathin dan Struktur Fisik pada Puisi. Karena ini unsur yang sangat penting bagi para penikmat dan pengarang puisi.
0 Response to "Struktur Bathin dan Struktur Fisik pada Puisi"
Posting Komentar